ETIK NEWS — Senin pagi (23 Juni 2025), suasana SD Yayasan Al Kautsar Bandar Lampung tampak berbeda. Beberapa guru dan staf terlihat sibuk mengeluarkan ratusan piala dari lemari kaca—membersihkannya satu per satu, menyeka debu, memolesnya kembali hingga berkilau seperti baru.
Sekilas, ini hanyalah rutinitas biasa. Namun bagi yang peka, di balik aktivitas itu tersimpan makna mendalam: prestasi yang diraih bukan untuk dilupakan, tapi dirawat—sebagaimana keimanan yang harus dijaga dari debu dunia.
SD Al Kautsar, bagian dari institusi pendidikan yang telah melegenda di Lampung, memang dikenal dengan pendekatan pendidikan holistik. Di sini, keimanan bukan hanya diajarkan lewat buku, tapi juga dipraktikkan dalam tindakan. “Kebersihan sebagian dari iman” bukan slogan kosong, melainkan prinsip yang tampak hidup dalam keseharian.
“Wah, ada berapa piala ini, Bu? Seribu ada kali, ya?” celetuk seorang jurnalis yang kebetulan berkunjung untuk mengatur audiensi liputan bertema Citra Orang Terdidik.
“Lebih, Mas. Itu di atas juga masih banyak,” jawab seorang staf perempuan sambil tetap membersihkan dengan telaten.
Piala-piala itu bukan sekadar simbol kemenangan. Mereka adalah wujud nyata dari kerja keras para peserta didik dan guru, yang tercermin pula dalam cara sekolah menghargai dan merawat setiap pencapaian. Bahkan saat liburan, mereka tak dibiarkan berdebu atau dilupakan.
Di lantai atas bangunan sekolah, pemandangan serupa kembali hadir. Bingkai-bingkai prestasi berjajar rapi, memuat dokumentasi perjalanan siswa dalam lomba sains, seni budaya, hingga olahraga bela diri. Setiap sudut tembok seperti menghidupkan semangat, bukan hanya bagi pengunjung, tapi terutama bagi para murid yang berjalan melewatinya setiap hari.
Sekilas terlihat seorang wali murid berhenti sejenak menatap deretan foto prestasi. Mungkin saja dalam hati, ia tengah berdoa: “Ya Allah, jadikan anakku salah satu dari mereka.”
Refleksi Pendidikan Berbasis Nilai
Apa yang dilakukan SD Al Kautsar menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan semata soal pengetahuan, tapi juga tentang karakter dan nilai-nilai hidup. Di sinilah pendidikan menemukan bentuk idealnya: berakar pada iman, tumbuh dengan prestasi, dan berbunga dalam kemanusiaan.
Dalam dunia pendidikan yang kadang terjebak dalam angka dan peringkat, SD Al Kautsar menunjukkan bahwa keberhasilan juga bisa diukur dari ketulusan menjaga, merawat, dan menghargai proses.
Karena sejatinya, setiap piala yang bersih bukan hanya trofi, tetapi cermin iman dan dedikasi. Sebuah warisan yang tak lekang oleh waktu.***