Etik News. Lampung. – Untuk mendukung kemajuan Provinsi Lampung sebagai salah satu lumbung pangan nasional, untuk menyerap hasil pedesaan serta menggerakkan ekonomi kerakyatan, dalam hal ini pelaku usaha berbasis Sterilisasi/Retort yang akan dikembangkan melalui pembangunan sentra UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) pengolahan makanan berbasis Sterlisasi/Retort dengan dukungan sertifikasi BPOM dan sertifikat halal.
Dalam hal ini mengapa makanan harus di retort,makanan pengolahan berbasis retort adalah produk pangan yang diproses dengan teknologi sterilisasi komersial menggunakan proses retort (retorting) dengan mekanisme sterilisasi yang diperlukan untuk mengawetkan makanan tanpa bahan pengawet tambahan,menjaga keamanannya dan memperpanjang dan memiliki umur simpan panjang (bisa mencapai 1 tahun lebih). Metode ini makanan yang dikemas dalam wadah kedap udara (seperti kaleng,pouch atau tray) dan dipanaskan pada suhu tinggi (umumnya diatas 121 derajat celsius) untuk membunuh semua mikroorganisme termasuk bakteri, spora dan patogen dan makanan tanpa perlu disimpan di kulkas/freezer yang memungkinkan produsen UMKM menawarkan produk makanan yang berkwalitas tinggi.
Keunggulan makanan dengan proses retort awet tanpa bahan pengawet,proses strelisasi/retort membuat makanan stabil di suhu ruangan,nutrisi terjaga teknologi retort meminimalkan kerusakan nutrisi dibanding metode konvensional dan praktis dan siap saji bisa langsung dikonsumsi atau dipanaskan sebentar.
Dapat mempertahankan rasa dan tekstur dengan kemasan kedap udara untuk menjaga kualitas makanan.Sebagai contoh makanan cepat saji seperti nasi goreng,daging rendang,kari,opor ayam,lauk pauk ayam bumbu,sambal goreng,daging dendeng serta daging abon,makanan olahan lainnya seperti makanan snack ciri khas Provinsi Lampung yang diproduksi pelaku usaha UMKM di setiap kabupaten/kota.
Penggiat usaha UMKM yang sekarang menjalani usaha makanan mamakai berbasis setrerilisasi/retort Yudhi Winarsono Basuki pemilik Rizky Food Sukbumi Jawa Barat,diLampung sudah saatnya dibangun sentra UMKM produk makanan olahan berbasis sterilisasi/retort,dan disambut oleh penggiat produk makanan berbasis retort Rifail Fajri, diLampung banyak usaha makanan olahan,tempat akan disediakan oleh Pemerintah dan setiap pelaku usaha UMKM tidak harus mempunyai mesin retort,tapi mesin tersebut dapat disewakan ke setiap pelaku usaha untuk mentrerilisasi produk makanan olahannya,yang disediakan oleh pelaku usaha atau pihak ke tiga yang ditunjuk oleh Pemerintah.
Dengan adanya sentra UMKM ini masyarakat dapat menikmati semua hasil olahan makanan yang dihasilkan oleh pelaku usaha yang ada di Provinsi Lampung.
Keuntungan yang didapat adanya sentra UMKM produk makanan olahan berbasis sterilisasi/retort yaitu :
Mempermudah pelaku usaha UMKM meminimalkan biaya untuk mengakses proses sterilisasi dengan sistem penyewaan dapur dan mesin retort.
Meningkatkan produk UMKM sehingga menggerakkan ekonomi kerakyatan.
Membuka peluang tambahan lapangan kerja.
Menjadikan hubungan untuk menyerap hasil hasil dari pedesaan untuk menjadi makanan olahan siap saji.
Membuka peluang menghasilkan produk berkualitas untuk bisa menembus pasar nasional dan internasional,terutama hasil olahan makanan khas Lampung.
Memudahkan proses assesmen sertifikasi BPOM dan Halal, proses tracing yang dimulai dari raw material, proses dapur hingga produk akhir dan dapat dilakukan terpusat disatu tempat.
Sterilisasi yang dapat menghasilkan pengawetan alami hingga 1 (satu) tahun lebih, mengurangi kerugian pangan ataupun shrinkage akibat dari food waste/sisa makanan/produk basi.
Menjadikan ajang pertemuan para pelaku UMKM untuk bertukar informasi,demo masak, bahkan pelatihan dalam meningkatkan skill UMKM, seperti pemahaman food safety dan digital marketing dan sebagainya. (Red)