Gubernur Lampung Tanam 3.000 Mangrove dan Uji Teknologi Appostrap di Pesawaran(RRI)

Daerah261 Dilihat

ETIK NEWS– Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, memimpin aksi penanaman 3.000 bibit mangrove di pesisir Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya rehabilitasi ekosistem pesisir dan penguatan ketahanan wilayah terhadap abrasi. Selain itu, Gubernur juga meninjau penerapan teknologi Appostrap, sebuah inovasi pemecah gelombang yang dirancang untuk menahan abrasi dan mempercepat pertumbuhan mangrove.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Kapolda Lampung, Danlanud, Danlanal Lampung, Danyonif 9 Brigif 4 Marinir/BS, perwakilan PT Bukit Asam, Pertamina, serta organisasi perangkat daerah setempat.

Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Lampung dan pelaku usaha budidaya yang sebelumnya dilaksanakan pada 22 Maret 2025. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan komunitas lingkungan hidup dalam menjaga ekosistem pesisir.

“Syukur Alhamdulillah, sekarang hampir semua perusahaan terutama di bidang kelautan sangat memperhatikan alam, sangat memperhatikan ekosistem untuk bagaimana bertanggung jawab dengan lingkungan tempat usaha yang mereka tinggali,” ujar Gubernur.

Teknologi Appostrap yang diperkenalkan dalam kegiatan ini merupakan alat pemecah ombak sekaligus penangkap sedimen yang dirancang untuk menahan abrasi dan mempercepat pertumbuhan mangrove. Alat ini sebelumnya telah diimplementasikan oleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dan direncanakan akan diterapkan di wilayah pesisir Lampung yang rawan abrasi seperti Pantai Timur, Pantai Barat, dan Teluk Lampung.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Liza Derni, mengajak semua pihak untuk bersama mendukung perbaikan lingkungan dan peduli terhadap lingkungan pesisir dengan solusi jangka panjang penahan gelombang, pencegah erosi, serta menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.

Kegiatan ini menjadi contoh harmonisasi antara inovasi teknologi, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat. Dukungan lintas sektor menegaskan bahwa menjaga pesisir adalah tanggung jawab bersama—bukan hanya pemerintah, tapi juga komunitas, nelayan, dan dunia pendidikan.***